Menurut bahasa, fawatih adalah jama’ dari kata fatih
atau fawatih yang berarti
awalan/pembuka. Sedangkan suwar
adalah jama’ dari kata surah yang
berarti sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang diberi nama tertentu.
Jadi, fawatih as-suwar berarti beberapa pembuka dari surah-surah Al-Qur’an
/ beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur’an. Sebab, seluruh surah
Al-Qur’an yang berjumlah 114 buah itu dibuka dengan 10 pembukaan, dan tidak ada
satu surahpun yang keluar dari 10 pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam pembukaan
itu mempunyai rahasia/hikmah sendiri-sendiri. Diantara pembukaan itu ada yang
berbentuk al-muqatha’ah1, kata,
maupun kalimat.
Istilah fawatih as-suwar sering dijumbuhkan orang dengan al-hurufull muqatha’ah. Diantaranya
adalah Dr. Shubhi Ash-Shalih dalam kitabnya Mabahits
Fi ‘Ulumil Qur’an. Karena itu, perlu ditegaskan bahwa fawatih as-suwar itu berbeda dengan hurufull muqatha’ah yang hanya mempunyai salah satu macam dari fawatih as-suwar yang ada 10 macam itu.2
B.
Macam-macam Fawatih As-Suwar
Menurut Imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful Iayarati, fawatihush suwar dibedakan menjadi 10 macam,
yaitu:
1. Pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT (Al-Istiftaahu Bits Tsanaa’i)
a. Menetapkan sifat-sifat terpuji (Al-Itsbaabu Sifaatil Maddhi) dengan menggunakan:
1. hamdalah, yang terdapat pada 5 surah,
yaitu:
-
Surah
Al-Fatihah dengan lafal “ أَلْحَمْدُلِلَهِ
رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ
“
-
Surah
Al-An’am dengan lafal “ أَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّموَاتِ وَالأَرْضَ“
-
Surah
Al-Kahfi dengan lafal “ أَلحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ
أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتبَ”
-
Surah
Saba’ dengan lafal “أَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ
لَهُ مَافِى السَّموَاتِ وَالأَرْضِ“
-
Surah
Fathir dengan lafal “ أَلحَمْدُلَلّه الَّذِيْ فَاطِرِالسَّموَاتِ والْأَرْضَ “
2. tabaaraka, yang terdapat dalam 2 surah,
yaitu:
-
Surah
Al-Furqan dengan lafal ” تَبَارَكَ الَّذيْ نَزَّلَ الْفُرْقأنَ عَلَى عَبْدِهِ”
-
Surah
Al-Mulk dengan lafal” تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ “
b. Mensucikan Allah SWT dari sifat-sifat
negatif (Tanziihu ‘An Shifatin Nuqshaan)
dengan menggunakan lafadz tasbih yang terdapat dalam 7 surah, yaitu:
-
Surah
Al-Isra’ dengan lafal
سُبْحنَ الَّذِيْ اَسْرى بِعَبْدِهِ
لَيْلًا
“ maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam”.
-
Surah Al-A’la
dengan lafal
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ
الأَعْلىَ
“ sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi”.
-
Surah
Al-Hadid dengan lafal
سَبَّحَ لِلهِ مَافِى السَّموَاتِ
وَالأَرْضِ
“ semua yang ada dilangit dan yang ada dibumi bertasbih pada Allah (
menyatakan kebesaran Allah”.
-
Surah
Al-Hasyr dengan lafal
سَبَّحَ لِلهِ مافِى السَّموَاتِ وَمَا فِى
الأَرْضِ
“ telah bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di
bumi”.
-
Surah
Al-Shaff dengan lafal
سَبَّحَ لِلهِ مَا فِى السَّموَاتِ وَمَا فِى
اًلأَرْضِ
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja
yang ada dibumi”.
-
Surah
Al-Jum’ah dengan lafal
يُسَبِّحُ لِلهِ ما فِى السَّموَاتِ وَمَا فِى
الأَرْضِ
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja
yang ada dibumi”.
-
Surah
Al-Taghabun dengan lafal
سَبِّحُ لِلهِ ما فِى السَّمواتِ وَما فِى
الأَرْضِ
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja
yang ada dibumi”.
2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang
terputus-purus (Istiftaahu Bil Huruufi
Al-Muqaththa’ati).
Pembukaan
dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 209 surah dengan memakai 14 huruf dengan
tanpa diulang, yakni: hamzah, ha’, ro’,
sin, shod, tho’, ‘ain, qaf, kaf, lam, mim, nun, ha’, ya’.
Pembukaan
dengan huruf-huruf tersebut dalam pembukaan surah-surah Al-Qur’an disusun dalam
14 rangkaian, terdiri dari 5 kelompok, yaitu:
a. Terdiri atas satu huruf,
terdapat pada 3 tempat; Shad (surah
Shad), Qaf (surah Qaf), dan Nun (surah Al-Qalam).
b. Terdiri atas dua huruf, terdapat pada sembilan tempat;
حم
(Q.S. Al Mu’min, Q.S. As Sajdah, Q.S. Az Zuhruf, Q.S. Ad Duhkan, Q.S. Al
Jatsiyah, dan Q.S. Al Ahqaf); طه
(Q.S. Thaha); طس
(Q.S. An Naml); dan يس
(Q.S. Yaasin).
c.
Terdiri atas
tiga huruf, terdapat pada tiga belas tempat; الم (Q.S. Al Baqoroh, Q.S. Ali
Imron, Q.S. Ar Rum, Q.S. Lukman, dan Q.S. Sajdah); الر (Q.S. Yunus, Q.S. Hud, Q.S.
Ibrahim, Q.S. Yusuf, dan Q.S. Al Hijr); dan طسم (Q.S. Al Qoshosh dan Q.S. As
Syu’ara).
d. Terdiri atas empat huruf, terdapat pada dua tempat; yakni المر (Q.S. Ar Ra’du) dan المص (Q.S. Al A’raf).
e.
Terdapat
atas lima huruf, terdapat pada dua tempat; كهيعص (Q.S. Maryam) dan حم عسق (Q.S. As Syu’ra).
3. Pembukaan dengan Nida’/panggilan (Al-Istiftaahu
Bin Nidaa’).
a. Nida untuk Nabi يا أيها النبي, yang terdapat dalam Q.S. Al
Ahzab, At Tahrim dan At Thalaq. ياأيها المزمل
dalam Q.S. al Muzammil dan ياأيها المدثر
dalam Q.S. Al Mudatsir.
b.
Nida untuk
kaum mukminin dengan lafadz ياأيها الذين امنوا terdapat dalam Q.S. Al Maidah,
Q.S. Al Mumtahanah dan Al Hujurat.
c. Nida untuk umat manusia ياأيها الناس terdapat dalam Q.S. An Nisa dan
Q.S. Al Hajj.
4. Pembukaan dengan Jumlah Khabariyah (Al-Istiftaahu Bil Jumalil Khabariyyati).
Jumlah khabariyah dalam pembukaan surat ada dua macam, yaitu :
a.
Jumlah Ismiyyah, terdapat
11 surat, yaitu:
-
Surah
At-Taubah dengan lafal ” بَرَاءَةٌمِنَ اللّهِ وَرَسُوَلِهِ “
-
Surah An-Nur
dengan lafal ” سُوْرَةٌ اَنْزَلْنهَا وَفَرَضْنهَا “
-
Surah
Az-Zumar dengan lafal ” تَنْزِيْلُ الكِتبِ مِنَ اللّهِ العَزِيْزِالحَكيْمِ “
-
Surah
Muhammad dengan lafal ” الَّذِيْنَ كَفَرُوَا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّهِ “
-
Surah
Al-Fath dengan lafal ” إِنَّافَتَحْنَالَكَ فَتْحًا مُبِيْنًا “
-
Surah
Ar-Rahman dengan lafal ” اَلرَّحْمنُ عَلَّمَ الٌقُرْانَ “
-
Surah
Al-Haqqah dengan lafal ” الْحَآقَّةُ مَاالحَآقَّةُ “
-
Surah Nuh
dengan lafal ” إِنَّااَرْسَلْنَانُوْحًاإِلَى قَوْمِهِ “
-
Surah
Al-Qadr dengan lafal ” إِنَّااَنْزَلْنهُ فِى لَيْلَةِالقَدْرِ “
-
Surah
Al-Qaqi’ah dengan lafal ” أَالْقَارِعَةُ
مَاالْقَارِعَةُ “
-
Surah
Al-Kautsar dengan lafal” إِنآَاَعْطَيْنَاكَ الكَوْثَرَ “
b.
Jumlah Fi’liyyah, terdapat dalam 12 surat, yaitu :
-
Surah
Al-Anfal dengan lafal ” يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ الأَنْفالِ “
-
Surah
An-Nahl dengan lafal ” أَتَى أَمْرُاللّهِ فَلَاتَسْتَعجِلُوْهُ “
-
Surah
Al-Anbiya’ dengan lafal ” إِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ “
-
Surah
Al-Mu’minun dengan lafal ” قَدْاَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ “
-
Surah
Al-Qamar dengan lafal ” إِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُوَانْشَقَّ القَمَرُ “
-
Surah
Al-Mujadilah dengan lafal ” قَدْسَمِعَ اللّهُ قَوْلَ الَّتِى تُجَادِلُكَ “
-
Surah
Al-Ma’arij dengan lafal ” سَأَلَ سَآئِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ “
-
Surah
Al-Qiyamah dengan lafal ” لَآأُقْسِمُ بِيَوْمِ القِيَامَةِ “
-
Surah
Al-Balad dengan lafal ” لَآأُقْسِمُ بِهذَالْبَلَدِ “
-
Surah Abas
dengan lafal ” عَبَسَ وَتَوَلَّى “
-
Surah
Al-Bayyinah dengan lafal ” لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْامِنْ أَهْلِ الكِتبِ
وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ “
-
Surah
At-Takatsur dengan lafal ” اَلْهكُمُ الـتَّكَاثُرُ ”
5. Pembukaan dengan sumpah/qasam (Al-Istiftaahu Bil Qasami).
Terdapat dalam 15 surah,
yaitu:
a.
Sumpah dengan benda-benda angkasa, terdapat dalam 8 surah yaitu:
-
Surah
Ash-Shaaffat dengan lafal ” وَالصَّفّتِ صَفَّا “
-
Surah
An-Najm dengan lafal ” وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى “
-
Surah
Al-Mursalaat dengan lafal ” وَالْمُرْسَلتِ عُرْقًا “
-
Surah
An-Nazi’at dengan lafal “وَالنَّزِعتِ غَرْقًا “
-
Surah
Al-Buruj dengan lafal ” وَالسَّمَاءِذَاتِ البُرُوْجِ “
-
Surah
Ath-Thariq dengan lafal ” وَالسَّمَاءِوَالطَّارِقِ “
-
Surah
Al-Fajr dengan lafal ” وَالَفَجْرِوَلَيَالٍ عَشْرٍ “
-
Surah
Asy-Syams dengan lafal ” وَالشَّمْسِ وَضُحهَا “
b.
Sumpah dengan benda-benda bawah, terdapat dalam 4 surah yaitu:
-
Surah
Adz-Dzariyat dengan lafal ” وَالذَّارِيتِ ذَرْوًا “
-
Surah
Ath-Thur dengan lafal ” وَالطُّوْرِوَكِتبٍ مَسْطُزْرٍ “
-
Surah At-Tin
dengan lafal ” وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ “
-
Surah
Al-‘Adiyat dengan lafal ” وَالْعدِيتِ ضَبْحًا “
c. Sumpah dengan waktu, terdapat dalam
3 surah yaitu:
-
Surah
Al-Lail dengan lafal ” وَالَّيْلِ أِذَايَغْشَى “
-
Surah
Adh-Dhuha dengan lafal ” وَالضُّحَى “
-
Surah
Al-‘Ashr dengan lafal ” وَالْعَصْرِ “
6. Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu Bis-Syarthi).
Syarat-syarat
yang dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah Al-Qur’an ada 2 macam dan
digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut:
a. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal
3 surah diantaranya:
-
Surah
At-Takwir dengan lafal ” إِذَالشَّمْسُ كُوِّرَتْ “
-
Surah
Al-Infithar dengan lafal ” إِذَالشّمآءٌفَطَرَتْ “
-
Surah
Al-Insyiqaq dengan lafal ” إْذَالسَّمآءٌانْشَقَّتْ “
b. Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, dipakai diawal
4 surah, diantaranya:
-
Surah
Al-Waqi’ah dengan lafal ” إِذَا وَقَعَتِ الوَاقِعَةِ “
-
Surah
Al-Munafiqun dengan lafal ” إِذَا جَاءَكَالمُنفِقُرْنَ “
-
Surah
Az-Zalzalah dengan lafal ” إِذَازُلْزِلَتِ الأَرْضُ زُلْزَالَهَا “
-
Surah
An-Nashr dengan lafal ” إِذَاجَاءَنَصْرُاللّهِ وَالْفَتْحِ “
7. Pembukaan dengan fi’il amar (Al-Istiftaahu Bil
Amri).
Ada 6 fi’il
amar yang dipakai untuk membuka surah-surah al-Qur’an, yang terdiri dari 2
lafal dan digunakan untuk membuka 6 surah-surah sebagai berikut:
a. Dengan fi’il Amar إِقْرَأْ
yang hanya untuk membuka satu surah yaitu Surah Al-‘Alaq.
b. Dengan fi’il amar قُلْ, yang
digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
-
Surah
Al-Jinn dengan lafal ” قُلْ أُوْحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌمِنَ
الجِنِّ “
-
Surah
Al-Kafirun dengan lafal”قُلْ يآأَيُّهَاالكفِرُوْنَ ”
-
Surah
Al-Ikhlash dengan lafal ” قُلْ هُوَاللّهُ أَحَدٌ “
-
Surah
Al-Falaq dengan lafal ” قُلْ أَعُوْذُبِرَبِّ الفَلَقِ “
-
Surah An-Nas
dengan lafal ” قُلْأَعُوْذُبِرَبِّ النَّاسِ “
8. Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftaahu Bil Istifhaami).
a. Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu
bentuk pertanyaan yang dengan kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya.
Terdapat dalam 4 surah yaitu:
-
Surah
Ad-Dahru, dengan lafal:
” هَلْ أَتَى
عَلَى الإِنْسَانِ حِيْنٌ مِنَ الدَّهْرِ
”
“ bukankah telah datang atas manusia satu
waktu dari masa”.
-
Surah
An-Naba’, dengan lafal:
”
عَمَّ يَتَسآءَلُوْنَ. عَنِالنَّبَإِالعَظِيْمِ
”
“ tentang
apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang besar”.
-
Surah
Al-Ghasyiyyah, dengan lafal:
” هَلْ أَتكَ
حَدَيْثُ مُوْسَى ”
“ sudah datangkah kepadamu berita (tentang)
hari pembalasan”.
-
Surah
Al-Ma’un, dengan lafal:
”
أَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ
”
“ tahukah
kamu (orang) yang mendustakan agama”.
b. Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam
kalimat negatif. Diantaranya:
-
Surah
al-Insyirah dengan lafal ” أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرْكَ “
-
Surah
Al-Fiil dengan lafal ” أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحبِ الفِيْلِ “
9. Pembukaan dengan do’a (Al-Istiftaahu Bid Du’aai).
a. Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul
Ismiyyu)ada di 2 surat yaitu:
-
Surah
Al-Muthaffifin, dengan lafal:
“وَيْلٌ
لِلْمُطَفِّفِّيْنَ
”
“ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang
curang”.
-
Surah
Al-Humazah, dengan lafal:
” وَيْلٌ
لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَ ةٌ “
“ kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi
pencela
b. Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul
Fi’liyu) membuka satu surah saja yaitu surah Al-Lahab ”
تَبَّــتْ يَدَاأَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ “
10. Pembukaan dengan alasan (Al-Istiftaahu Bit-Ta’lili).
Hanya
terdapat dalam surah Al-Quraisy, dengan lafal:
” لإِيْلفِ
قُرَيْشٍ
”
“karena kebiasaan orang-orang Quraisy”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar