Metode Least-Cost melakukan alokasi
secara sistematik pada kotak-kotak berdasarkan biaya transpor minimum.
Langkah-langkah metode ini adalah :
Pilih kotak dengan biaya transpor
(Cij) terkecil kemudian alokasikan penawaran atau permintaan sebanyak mungkin.
Untuk Cij terkecil, Xij = minimum [Si, Dj] yang akan menghabiskan baris i atau
kolom j. Baris i atau kolom j yang telah dihabiskan akan dihilangkan.
Dari sisa kotak yang ada (kotak yang
tidak dihilangkan), pilih lagi Cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin
pada baris i atau kolom j.
Proses ini akan terus berlanjut
sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi. [TAR02].
Contoh Kasus :
Dalam masalah di bawah ini akan
dipecahkan dengan beberapa metode yaitu North West Corner, Least Cost, dan
Vogel’s Approximation Method. Dari hasil perhitungan bandingkan manakah dari
hasil perhitungan yang paling optimal :
Diket
Supply : Demand :
Supply : Demand :
Pabrik 1 : 90
Gudang A : 50
Pabrik 2 : 60
Gudang B : 110
Pabrik 3 : 50
Gudang C : 40
Biaya :
- Dari pabrik 1 ke gudang A = 20
- Dari pabrik 1 ke gudang B = 5
- Dari pabrik 1 ke gudang C = 8
- Dari pabrik 2 ke gudang A = 15
- Dari pabrik 2 ke gudang B = 20
- Dari pabrik 2 ke gudang C = 10
- Dari pabrik 3 ke gudang A = 25
- Dari pabrik 3 ke gudang B = 10
- Dari pabrik 3 ke gudang C = 19
Langkah 1
Penyelesaian masalah dengan
menggunakan metode Least Cost, sesuai dengan namanya dimulai dengan memilih
alokasi atau sel yang memiliki biaya pengiriman atau biaya transportasi yang
paling rendah. Apabila diperhatikan dari tabel di atas, sel yang memiliki biaya
terkecil adalah sel C12, yakni biayanya 5/ton, maka alokasi pertama dimulai
dari sel tersebut, dimana gudang yang harus dipenuhi kebutuhannya adalah gudang
B dan sumber pengirimannya dari Pabrik 1, sehingga alokasinya adalah :
Langkah 2 dan selanjutnya
Selanjutnya dicari sel dengan biaya
terendah berikutnya, dimana semua sel pada baris 1/pertama tidak diikutkan lagi
dalam pemilihan, karena kapasitas Pabrik 1 telah habis. Dari sel yang tersisa,
dapat diketahui bahwa biaya terendah berkutnya adalah sel C23 atau sel C32
(dengan biaya sama-sama 10). Karena nilai biayanya sama, maka dapat dipilih
salah satu dari keduanya. Misalkan dipilih sel C32, artinya kota yang akan
dipenuhi kebutuhannya adalah kota B sebelumnya baru dikirim 90 ton, jadi kurang
20 ton) dengan kapasitas Pabrik 3, sehigga alokasi berikutnya adalah :
Selanjutnya dipilih sel dengan biaya
terendah berikutnya, dimana baris 1 dan kolom 2 tidak dilibatkan lagi. Sel
terpilih dengan biaya terendah adalah sel C23, memenuhi kebutuhan gudang C
dengan kapasitas Pabrik 2. Alokasi yang diberikan di sel C23 tersebut adalah 40
ton, sehingga kapasitas Pabrik 2 hanya tinggal 20 ton.
Karena tinggal kolom satu yang bisa dibandingkan (itu pun
hanya kolom satu baris 2 dan 3), maka Sel dengan biaya terendah selanjutnya
adalah sel C21 (kebutuhan gudang A dengan kapasitas Pabrik 2), dan alokasi yang
diberikan untuk sel tersebut adalah 20 ton (sisa kapasitas Pabrik 2).
Sel terakhir yang dialokasikan adalah sel C31 (kekurangan
kebutuhan gudang A dengan sisa kapasitas Pabrik 3 sebesar 30 ton), sehingga
dengan metode Least Cost ini, alokasi akhirnya adalah :
UJI DATA : M + N – 1
3 + 3 – 1 = 5
Untuk mengetahuinya, dicoba hitung
masing-masing biaya pendistribusian tersebut yakni:
Biaya mengirim dari P1 ke gudang B =
90 x 5 = 450
Biaya mengirim dari P2 ke gudang A =
20 x 15 = 300
Biaya mengirim dari P2 ke gudang C =
40 x 10 = 400
Biaya mengirim dari P3 ke gudang A =
30 x 25 = 750
Biaya mengirim dari P3 ke gudang B =
20 x 10 = 200
Metode Least Cost
Pengalokasian
dimulai pada kotak variabel dengan biaya terendah. Selanjutnya pengalokasian
dilakukan pada kotak variabel terendah berikutnya. Berikut adalah perhitungan
dengan metode Least Cost.
Tabel
3.3 Metode Least Cost
Ke
Dari
|
Cilegon
|
Kuningan
|
Bandung
|
Padang
|
Supply
|
Agen 1
|
110
|
90
|
95
|
75
6300
|
6300
|
Agen 2
|
80
|
75
4750
|
120
|
80
|
4750
|
Agen 3
|
95
|
100
|
65
5450
|
115
|
5450
|
Agen 4
|
70
5200
|
85
750
|
75
550
|
90
|
6500
|
Demand
|
5200
|
5500
|
6000
|
6300
|
23000
|
Z
= 5200(70)+4750(75)+750(85)+5450(65)+550(75)+6300(75)
=
364000+356250+63750+354250+41250+472500
=
Rp.1652000
Perhitungan manual dengan
menggunakan metode Least Cost biaya pendistribusian air mineral dari
pabrik air mineral kepada empat agen yang terdapat di empat kota sebesar
Rp.1652000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar