Pengertian Pemodelan Matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah
matematika. Model merrupakan Simplifikasi atau penyederhanaan
fenomena – fenomena nyata dalam bentuk matematika. Model
matematika yang dihasilkan, dapat berupa bentuk persamaan,pertidaksamaan,
sistem persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut
variabel atau besaran yang kemudian di dalamnya digunakan operasi matematika
seperti tambah, kali, kurang, atau bagi. Dengan prinsip-prinsip matematika
tersebut dapat dilihat apakah model yang dihasilkan telah sesuai dengan rumusan
sebagaimana formulasi masalah nyata yang dihadapi. Hubungan antara komponen-komponen
dalam suatu masalah yang dirumuskan dalam suatu persamaan matematik yang memuat
komponen-komponen itu sebagai variabelnya, dinamakan model matematik. Dan
proses untuk memperoleh model dari suatu masalah dikatakan pemodelan
matematika.
Kegunaan yang dapat diperoleh dari
model matematika ini antara lain:
- Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan-kekuatan gagasan dalam jangka waktu yang relatif singkat,
- Deskripsi masalah menjadi pusat perhatian,
- Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam masalah,
- Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan muncul dari suatu fenomena atau perluasannya,
- Sebagai dasar perencanaan dan control dalam pembuatan kebijakan, dan lain-lain.
Langkah – langkah pembentukan model
matematika
- Identifikasi Masalah'
- Asumsi
- Manipulasi Matematik
- Interpretasi
- Validasi Mode
Model Matematika dari Masalah Program Linear dua variabel
Pada hakikatnya merancang atau membuat model matematika
dalam suatu masalah program linear adalah menentukan fungsi tujuan beserta
kendala yang harus dipenuhi dalam masalah program linear tersebut.
Dalam amerancang suatu model matematika diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
Dalam amerancang suatu model matematika diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Tuliskan ketentuan-ketentuan yang ada ke dalam sebuah table
- Tetapkan besaran masalah di dalam saoal sebagai variable-variabel (dinyatakan dalam huruf-huruf)
- Buatlah system pertidaksamaan linear dari hal-hal yang sudah di ketahui
- Tentukan fungsi tujuan (fungsi objektif), yaitu fungsi yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan (kalau ada)
Contoh soal
1. Pak
Adi merupakan seorang pedagang roti. Beliau menjual roti menggunakan gerobak
yang dapat memuat 600 bungkus roti. Roti yang dijualnya yaitu roti manis dan
roti tawar dengan harga masing-masing Rp 5.500,00 untuk roti manis dan Rp
4.500,00 untuk roti tawar per bungkusnya. Dari penjualan roti tersebut, beliau
memperoleh keuntungan Rp 500,00 dari sebungkus roti manis dan Rp 600,00 dari
sebungkus roti tawar. Apabila modal yang dimiliki oleh Pak Budi adalah Rp
600.000, buatlah model matematika agar beliau dapat memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya!
Penyelesaian
:
Permasalahan Pak Adi diatas dapat
dimodelkan dalam bentuk matematika dengan menggunakan sistem pertidaksamaan
linear dua variabel. Dengan memisalkan banyaknya roti manis sebgai x dan roti
tawar sebagai y sehingga diperoleh tabel sebagai berikut
Berdasarkan tabel diatas jika kita tuliskan dalam
bentuk pertidaksamaan linear menjadi
Dua pertidaksamaan terakhir (baris ketiga)
menunjukkan syarat dari nilai x dan y. Dikarena x
dan y merupakan pernyataan yang menyatakan banyaknya roti, maka tidak
mungkin nilai x dan y bernilai negatif.
Perhatikan kolom keempat dari tabel di atas yang
menyatakan fungsi yang akan ditentukan nilai maksimumnya (nilai optimum).
Fungsi tersebut dapat dituliskan dalam persamaan matematika sebagai berikut.
f(x,y) = 500x + 600y
.
2.
Pak Dahlan akan menambah dagangan
helmnya. Dengan keterbatasan tempat, helm jenis A dan jenis B tidak melebihi 50
helm. Harga pembelian helm jenis A Rp120.000,00 dan harga helm jenis B
Rp90.000,00. Dari penjualan helm-helm tersebut diperoleh keuntungan Rp30.000,00
untuk setiap helm jenis A dan Rp25.000,00 untuk setiap helm jenis B. Jika model
pedagang tersebut Rp5.400.000,00, Tentukan keuntungan maksimum yang diperoleh
pedagang tersebut.
Jawaban:
Misalkan: x = banyak helm jenis A
y
= banyak helm jenis B
Model
sistem pertidaksamaan
x
+ y ≤ 50 . . . (1)
120.000x
+ 90.000y ≤ 5.400.000
4x + 3y ≤
180 . . . (2)
x
≥ 0
y
≥ 0
Fungsi
objektif f(x, y) = 30.000x + 25.000y
Grafik
sistem pertidaksamaan
Menentukan titik potong B.
x + y = 50 ×
4 4x + 4y =
200
4x + 3y = 180 ×
1 4x + 3y =
180
----------------------
-
y = 20
Substitusikan y = 20 ke dalam
persamaan (1)
x + 20 = 50 atau x = 50 – 20
x
= 30
Diperoleh titik B(30, 20)
Uji titik pojok
f(x,
y) = 30.000x + 25.000y
|
|
(0, 50)
(30, 20)
(45, 0)
|
30.000 × 0 + 25.000 × 50 = 1.250.000
30.000 × 30 + 25.000 × 20 = 1.400.000
30.000 × 45 + 25.000 × 0 = 1.350.000
|
Jadi,
keuntungan maksimum yang dapat diperoleh Pak Dahlan sebesar Rp1.400.000,00
Sedangkan Budi yang hanya membeli 1 baju dan 1 celana harus membayar Rp 90.000,-
Jika harga masing-masing sebuah baju dan sebuah celana adalah x dan y, buatlah model matematika untuk persoalan tersebut!
Jawab:
Berdasarkan jumlah uang yang dibayarkan Andi diperoleh hubungan:
3x + 5y = 350.000
Berdasarkan jumlah uang yang dibayarkan Budi diperoleh hubungan:
x + y = 90.000
Karena harga baju maupun celana tidak mungkin negatif ataupun gratis, maka x > 0 dan y > 0
Jadi, model matematikanya adalah:
x > 0 , y > 0 , 3x + 5y = 350.000 dan x + y = 90.000
Berdasarkan jumlah uang yang dibayarkan Andi diperoleh hubungan:
3x + 5y = 350.000
Berdasarkan jumlah uang yang dibayarkan Budi diperoleh hubungan:
x + y = 90.000
Karena harga baju maupun celana tidak mungkin negatif ataupun gratis, maka x > 0 dan y > 0
Jadi, model matematikanya adalah:
x > 0 , y > 0 , 3x + 5y = 350.000 dan x + y = 90.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar